
Aktor Indonesia, Adhin Abdul Hakim, menceritakan pengalaman dirinya ketika berkunjung ke Pattiro, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tahun 2020 silam.
Kala itu, mas gondrong di iklan Google yang aslinya sangat manly itu datang kesana untuk mengantarkan bantuan Super Qurban berupa olahan daging kurban dalam bentuk kaleng. Daerah Pattiro menjadi sasaran bantuan karena di daerah tersebut tidak ada yang berkurban. Adhin berujar, disana tidak ada yang berkurban karena perekonomian mereka susah. Untuk makan sehari-hari saja kesulitan.
Aktor yang membintangi Film “The Power Of Love 2 : Hayya” tersebut menjelaskan bahwa Pattiro merupakan desa yang terisolasi karena tidak ada jembatan. Berikut dibawah ini berita sulsel menarik terkait desa Pattiro yang perlu diketahui :
- Untuk Masuk Ke Desa Harus Menyebrangi Sungai Atau Memutar 4 Jam
Dari Maros, diperlukan waktu sekitar dua jam untuk bisa sampai ke tepi sungai besar. Warga di desa Pattiro tinggal di seberang sungai tersebut. Pilihannya hanya dua, yaitu menembus sungai dengan arus kuat yang berbahaya atau jalan memutar sekitar 4 jam untuk mengakses jembatan.
Adhin berucap, warga disana bilang hanya butuh satu jam saja, namun ternyata butuh 4 jam. Untuk bisa sampai kesana harus dilaluinya hutan di tengah hujan deras, sungai, dan juga rawa – rawa. Air bah datang ketika akan menuju lokasi. Suasanannya mirip seperti syuting Resident Evil yang begitu mencekam. Dirinya dan tim dijaga oleh warga desa di sebelah kiri, kanan, depan, dan juga belakang.
- Kondisi Memilukan Desa Pattiro Yang Terisolir : Tidak Ada Jembatan, Sekolah, Masjid, Apalagi Listrik
Adhin melihat pemandangan yang sangat memilukan ketika sampai disana. Tampak tidak ada sekolah disana, mereka belajar dari relawan yang datang beberapa hari dalam sepekan. Mereka belajar di halaman rumah yang bersatu dengan kandang hewan ternak. Selain itu, tidak ada juga tempat Mandi Cuci Kakus (MCK). Jika ingin buang air harus pergi ke sungai. Untuk bisa sampai ke sungai harus berjalan kaki terlebih dahulu 500 meter melewati hutan. Listrik pun tidak ada. wa
Bahkan di beberapa desa ada warga yang belum pernah sama sekali melihat masjid saking jauhnya masjid dari kampung mereka.
- Warga Desa Terisolir Sulsel Jarang Makan Daging
Adhin mengungkapkan bahwa warga di desa Pattiro jarang makan daging. Meski mereka memiliki hewan ternak, namun perekomian yang terbatas membuat hewan ternaknya harus dijual.
Karena itu, mereka sangat bahagia sekali ketika diberi Super Qurban. Mereka makan dagingnya sedikit demi sedikit. Sebab, semakin hemat maka akan semakin lama mereka makan daging tersebut.
Adhin bertutur, dirinya tidak menemukan sila kelima (Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) disana. Semoga kedepannya akan ada orang yang tergerak hatinya untuk membangun jembatan di kawasan tersebut.
Ke depannya, Adhin akan terus mengunjungi kawasan – kawasan yang seperti itu. Sang aktor juga akan senang hati jika diminta untuk mengantarkan Super Qurban ke tempat – tempat yang seperti itu.
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengatakan bahwa ditahun 2021 ini ada 100 titik daerah 3T (terdepan, tertinggal, tertular) yang menjadi distribusi Super Qurban. Selain daerah 3T, Super Qurban juga akan didistribusikan ke lokasi – lokasi bencana hingga warga terdampak virus corona.